Kamis, 01 November 2012

Dari Depok Menuju Jember

Kalo dari kemarin-kemarin, yang lumayan banyak sudah kita bahas adalah segala hal yang berkaitan dengan berita acara, hikmah perenungan, dll. Maka disini saya akan sedikit membahas tentang profil kota Jember yang sekarang sedang ditempati, dalam perspektif saya.

Letak Kab. Jember
Tepat satu tahun saya tinggal di Jember, masih sangat terngiang di pikiran saya, hari itu tanggal 22 Oktober 2011, bertepatan dengan tanggal lahir adikku juga, saya tiba di Jember pada pukul 17.30 dalam kondisi hawa yang sejuk setelah hujan, dingin-dingin nikmat, sedikit berkabut, dan pas langsung bisa sholat Maghrib.

Alhamdulillah,,
Ternyata di daerah sini orangnya ramah-ramah sekali, gak seperti terbayang yang saya khawatirkan disini, jadi ketika saya sudah sampai disini, waktu itu tepat saya sudah berada di depan gerbang Ma'had Ibnu Katsir, segera langsung ada dua orang santri yang bergegas membantu mengangkat barang-barang saya yang waktu itu berat dan banyak sekali, padahal santri-santri disana sedang seru dan asyik menghafal Al-Qur'an, tersentuh hati saya, setelah sekian lama sudah jarang mendengar ada masjid yang ramai dengan bacaan Al-Qur'an bagai suara tawon yang merdu, saya jadi merasa iri kepada mereka, walaupun saya ini sudah selesai setoran 30 Juz, tapi kok, aneh ya, masih ada perasaan mau seperti mereka. Kumantapkan di dalam hati "Tenang, insya Allah sebentar lagi bisa ikut gabung.."

Sesampai disana, saya juga langsung disambut 3 orang ustadz yang sangat menghormati tamunya, setelah mempersilahkan saya duduk dan mengobrol seru dalam perkenalan pertama, beliau-beliau juga langsung memberikan kami bersama orang tua saya tempat inapan tamu yang menurut saya nyaman sekali, di pintunya padahal ada tulisan "Gurfatul Mudir", subhanallah, begitu memuliakan tamunya para-para ustadz disini, di dalam sana kami langsung diberikan nasi pecel spesial 3 bungkus, satu untuk saya, untuk abi saya, dan akh Syamsul.

Alhamdulillah, perjalanan dari Depok menuju Jember jika memakai bus dapat ditempuh dalam waktu satu setengah hari, disana saya banyak melihat pemandangan-pemandangan yang unik, ada banyak tempat produksi garam, jalan tol di Surabaya, Kuala Lumpur Sidoarjo, hingga berakhir pada tempat yang sejuk dan dingin, Jember. Semuanya berkesan, karena tempat belajar yang kutuju ini tidaklah seperti bayangan saya "Deso Katrok", tapi justru dekat perkotaan yang mudah aksesnya untuk berbelanja, wisata, pendidikan, dll. : )

Pagi jam 9 pagi aku menjemput abiku, naik motor yang dipinjami oleh ustadz, berlanjut sambil menikmati udara sejuk pagi Jember. Alhamdulillah.. Enak sekali ternyata jalan raya disini, tidak banyak kendaraan, masih banyak pepohonan, jalan protokolnya juga tertib dan tidak terlihat kumuh. Yang membuat saya terkesima juga adalah, kedatangan saya ini bertepatan dengan PT KAI telah merevolusi sistem tiketnya dengan H-90, stasiun terlihat bersih dan rapih, tidak ada rombongan penumpang menumpuk liar seperti kita melihat pada antrian Kapal Laut.
(Bersambung,, sudah malam..)

Rabu, 31 Oktober 2012

12 Perbuatan Luhur untuk Dilakukan Tiap Hari


  1. Bersyukur kepada Allah SWT.
  2. Muhasabah diri.
  3. Menginfakan tenaga, harta, dan ilmu.
  4. Musyawarah dengan penuh perhatian.
  5. Sholat tepat pada waktunya.
  6. Menjaga sholat-sholat sunnah.
  7. Minum air putih 1 liter dengan jadwal.
  8. Memberikan inspirasi kepada orang lain.
  9. Menjaga sholat malam.
  10. Selalu bersemangat dan optimis pada diri sendiri.
  11. Tidak berbicara dengan kwalitas yang rendahan, mengeluh, mempersoalkan masalah, dll.
  12. Menepati janji.

Senin, 29 Oktober 2012

Acara Workshop Menulis dengan Bu Sinta FLP

Suasana Awal Masuk
Berawal dari menulis blog ini, melihat ada berita acara di Facebook teman Ustadz Hari (Pak Syahrizal Bahtiar), hati terasa jadi penasaran "Bagaimana ya rasanya ikut workshop FLP?" karena kebetulan di undangan FB-nya yang menyelenggarakan adalah dari FLP Jember. Memantapkan keyakinan, konsultasi ke Ust Hari (Padahal saya pernah ikut workshop beliau sebagai wartawan, tapi belum nyadar, hehe.. : D ), izin ke Ust Syukri, Izin ke Ust Abu, Keliling-keliling cari tiket...

... Alhamdulillah...
Dapat juga tiketnya..
Padahal kalau saya mau, acara Puslit Majlis Dhuha juga bagus menurut saya, karena yang mengisi materi adalah Pak Ahmad Arqom dari TRUSCO, sang penulis juga, trainer, dan motivator.

Diawali dengan Bismillah. Ok sip, sudah yakin sekarang mau ikut Workshop FLP.
Acara diselenggarakan pada hari Ahad 28 Oktober 2012 berbarengan dengan hari tasyriq Idul Adha yang kedua, mulai pukul jam 07.00 pagi. Saat saya bersiap-siap, Alhamdulillah berjalan lancar, bisa tidur sebentar selepas Shubuhnya dulu, lanjut geber-geber santri supaya bangun untuk persiapan Majlis Dhuha, mandi, jahit baju, berangkat diantar akh Syamsul dengan motor. Enaknya lagi dimulai dengan sarapan pagi di warung H. Syukri + Sholat Dhuha dulu di masjid seberang. Nikmatnya... : )

Datang paling pertama, yang saya lihat hanya ada 3 Akhwat yang sedang sibuk masing-masing di barisan shaf ke-3. Tulis Buku tamu, langsung duduk di barisan paling pertama. Ada rasa yang berbeda sepertinya, acara kepenulisan ini benar-benar membuat saya penasaran, tapi yang berbeda bangetnya lagi, karena di barisan kiri dan tengahnya benar-benar dipenuhi dengan barisan akhwat-akhwat yang, bagaimana gituh dech..

Dibuka oleh MC yang aktif dan lancar berbahasa inggris (Oiya.. panitianya disini akhwat semua sepertinya, kecuali pak Syahrizal Bahtiar..) disana diberikan perkenalan-perkenalan dengan cara yang unik dan lucu. Kemudian pembacaan tilawah yang merdu oleh salah seorang santri Pondok, membaca QS Ar-Rahman. Lalu pembukaan oleh Ketua Panitia dan Ketua Umum, Pak Musthofa Rizki dan Pak Syahrizal FLP.

Pengarahan dari Bunda Sinta Yudisia
Akhir masuk kepada acara inti yang ditunggu-tunggu, yang dibawakan oleh Ibu Sinta Yudisia. Disana beliau terlihat kalem, berperasaan, bahkan saat seperti itupun masih terlihat sedikit sibuk coret-coret kertas (menulis maksudnya).

Memberikan materi pengajaran secara perlahan demi perlahan dengan sambil menampilkan slide power point yang cantik. Disana beliau mengutarakan untuk lebih memberikan motivasi untuk menulis ketimbang membimbing satu persatu dalam pembelajaran menulis, karena memang yang ikut hampir mencapai 200 orang dari yang seharusnya hanya 100.

Untuk latihan prakteknya, saya disuruh menulis karangan tulis fiktif berkaitan dengan cerita komedi..

Weleh-weleh..

Gak pernah nulis cerpen novel..
Tiba-tiba disuruh nulis tulisan fiksi..
Cuma 10 menit lagi..

Bismillah..

Akhirnya bisa juga..

Jurus tenaga kepepet alhamdulillah bisa keluar di saat yang tepat..
Walaupun ceritanya enggak jelas banget.. Konyol.. Hehe..

Oiy.. karya-karya novel beliau ini banyak sekali, yang terbaru dan saya beli adalah yang berjudul "Rinai", disitu beliau menceritakan bagaimana gambaran Palestina dan suasana warga-warganya yang luar biasa. Kalimat-kalimat yang diucap beliau juga sangat baku sekali. Dan sangat berbeda sekali dengan suasana saya di pesantren yang jika berbicara bahasa Indonesia maka sudah tercampur sekali dengan logat Jawa dan Maduranya. Disini benar-benar majlis orang-orang yang berbahasa sastra. Mudah-mudahan saya bisa tertular.

Di akhir penghujung acara, akhirnya kedapatan juga saya diwawancarai mengenai kesan dan pesan, serta memimpin doa. Waduh.. grogi juga nich.. Tapi Alhamdulillah..

Disitu juga diumumkan pemenang lomba menulis cerpen dan karangan-karangan, menulis formulir pendaftaran FLP dan motivasinya, beli buku novel "Rinai".. lanjut pulang dech..
Alhamdulillah sudah dapat pelatihan, dapat snack juga, sertifikat, dan follow upnya.
Pulang-pulang saya mencoba untuk mengetes kesungguhan saya, dengan berjihad pulang jalan kaki melawan panas sepulang sholat Zhuhur dari masjid seberang.

Alhamdulillah..
Setelah sampai asrama..
Nikmatnya bisa istirahat siang..

Sekedar mau menulis, setidaknya dari berita ini mudah-mudahan ada hikmah yang bisa diambil..
Amiin.

Kamis, 25 Oktober 2012

6 Cara Memanfaatkan Waktu

Sering dari kita, bahwa jika waktu kekosongan menghampiri kita, maka keseringan kita akan bingung mau melakukan apa, sehingga dari kelalaian itu, justru kita malah gunakan dengan hal yang sia-sia, bahkan negatif.
Inilah "6 Cara Memanfaatkan Waktu" yang diambil dari ringkasan salah satu tema dari judul buku "Efisiensi Waktu Konsep Islam" karangan Jasiem M. Badr Al-Muthowi'.
  1. Memiliki harakah ( Pergerakan ) yang terarah.
  2. Bergaul dengan masyarakat.
  3. Suka membantu orang lain.
  4. Melakukan 5 hal yang disukai para sahabat. Diantaranya adalah :
                      a. Selalu bergabung dengan orang-orang sholeh.
                      b. Mengikuti sunah nabi.
                      c. Memakmurkan masjid.
                      d. Tilawah Al-Qur'an.
                      e. Jihad fi Sabilillah.

     5. Membaca.
     6. Berolahraga.

Kebesaran Allah dibalik Fenomena Hujan


“...dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya.” (QS Al-Hijr: 22)

Alangkah senang dan bersyukurnya hati kita, bila musim kemarau yang telah kita rasakan dengan susah payah dan kekeringan, telah ditutup dengan hujan yang besar nan cukup sebagai pertanda dari berawalnya musim hujan. Sawah dan kebun-kebun tersirami, sumur air penuh tercukupi, jalan-jalan raya menjadi bersih dari debu, hawa udara menjadi lebih segar, dan macam-macam kenikmatan yang lainnya.

Ilustrasi Hujan
Ternyata, dibalik fenomena alam yang begitu indah tersebut, Allah SWT melalui firmannya, telah banyak menyebutkan kebesaran dan keagungan ayat-ayatNya tersebut. Berdasarkan hasil penelitian, dalam satu detik, sekitar 16 juta ton air menguap dari bumi. Angka ini menghasilkan 513 triliun ton air per tahun. Angka ini ternyata sama dengan jumlah hujan yang jatuh ke bumi dalam waktu satu tahun.

Per tahunnya, air hujan yang menguap dan turun kembali ke Bumi dalam bentuk hujan berjumlah "tetap": yakni 513 triliun ton. Menurut Ilmuwan Islam Harun Yahya, fenomena alam itu sesunguhnya telah dinyatakan dalam Alquran sejak abad ke-7 M dengan menggunakan istilah "menurunkan air dari langit menurut kadar". Diantaranya disebutkan dalam sebuah ayat dalam QS Az Zukhruf ayat ke-11:

“Dan Yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang diperlukan), lalu Kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati, seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari dalam kubur)”

Menurut Harun Yahya, air senantiasa berputar dalam suatu siklus yang seimbang menurut "ukuran atau kadar" tertentu. ''Kehidupan di bumi bergantung pada siklus air ini,'' ujar pemilik nama asli Adnan Oktar ini.
Bahkan, kata dia, sekalipun manusia menggunakan semua teknologi yang ada di dunia ini, mereka tidak akan mampu membuat siklus seperti ini. Tetapnya jumlah ini sangatlah penting bagi keberlangsungan keseimbangan ekologi, dan tentu saja kelangsungan kehidupan ini. Satu penyimpangan kecil saja dari jumlah ini akan segera mengakibatkan ketidakseimbangan ekologi yang mampu mengakhiri kehidupan di bumi. Namun, hal ini tidak pernah terjadi dan hujan senantiasa turun setiap tahun dalam jumlah yang benar-benar sama seperti dinyatakan dalam Alquran.

Suatu ukuran lain yang terkait dengan hujan adalah mengenai kecepatan jatuhnya. Ketinggian minimal awan mendung adalah 1.200 meter. Bila jatuh dari ketinggian ini, suatu obyek yang bobot dan ukurannya sama dengan air hujan akan semakin cepat dan jatuh ke tanah dengan kecepatan 558 km/jam. Tentu saja, obyek apa pun yang membentur tanah dengan kecepatan itu akan menyebabkan kerusakan besar.

Jika hujan yang terjadi itu jatuh dengan cara seperti itu, semua lahan panenan akan hancur, kawasan pemukiman, perumahan, dan mobil-mobil akan remuk, dan orang-orang tidak bisa berjalan-jalan tanpa perlindungan ekstra. Padahal, perhitungan ini hanya untuk awan setinggi 1.200 meter; ada juga awan mendung setinggi 10.000 meter. Air hujan dari tempat setinggi ini bisa memiliki kecepatan yang amat merusak. Akan tetapi, kenyataannya tidak begitu. Dari ketinggian berapa pun, kecepatan air hujan hanya 8-10 km/jam kala menimpa tanah dan aman untuk kebutuhan manusia.
Maha benar Allah SWT dengan segala firmannya.

*Dari berbagai sumber

Rabu, 24 Oktober 2012

Pemuda Cerdas Ahli Tafsir (Abdullah bin Abbas)


“Abdullah bin Abbas adalah pemuda yang dewasa, mempunyai lisan yang selalu bertanya dan akal yang sangat cerdas” (Umar bin Khattab)
Ibnu Abbas panggilannya. Beliau adalah anak laki-laki dari paman Rasulullah Saw, yaitu Abbas bin Abdul Muthalib Syaibah bin Hasyim, lahir tiga tahun sebelum hijrah dan Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam mendoakannya “Ya Allah berilah ia pengertian dalam bidang agama dan berilah ia pengetahuan takwil (tafsir)”. Allah mengabulkan doa Nabi-nya dan Ibnu Abbas belakangan terkenal dengan penguasaan ilmunya yang luas dan pengetahuan fikihnya yang mendalam, menjadikannya orang yang dicari untuk di mintai fatwa penting sesudah Abdullah bin Mas’ud, selama kurang lebih tiga puluh tahun..
Keilmuannya yang dalam, membuatnya banyak menyandang berbagai julukan dari orang-orang yang mengenalnya. Misalnya, Hibrul Ummah yang berarti pemimpin umat, Faqihul Ashr -orang yang paling pandai memahami agama dimasanya. Imam Tafsir, kemudian al-Bahr yang berarti lautan, hal ini karena beliau menguasai ilmu fiqih, tafsir dan tawil Quran. Dan masih banyak lagi julukan yang menghinggapi dirinya. Adapun yang paling menonjol dari beliau adalah dibidang tafsir, dan termasuk sahabat yang lebih pandai dalam bidang ini.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan olehnya, pernah suatu ketika ia diundang oleh Umar bin Khattab bersama pasukan-pasukan badar yang umurnya jauh diatasnya, salah satu darinya bertanya kepada Umar “Kenapa pemuda ini dimasukkan dalam kelompok kita, padahal kita juga mempunyai anak yang sebaya dengannya?". Umar menjawab, "Itu menurut pendapat anda sekalian".
Pada hari yang lain, Umar kemudian bertanya kepada para sahabat untuk menunjukan kelebihan dari Ibnu Abbas  "Apakah komentar anda terhadap firman Allah: "Apabila telah datang kemenangan dan pertolongan dari Allah?" (Surat An-Nashr). Salah seorang diantara mereka menjawab, "Kami diperintah untuk memuji dan memohon ampunan kepada Allah bila kita mendapat pertolongan dan kemenangan". Para sahabat yang lain terdiam semuanya, lantas Umar bertanya kepada Ibnu Abbas, "Apakah komentarmu juga seperti itu wahai Ibnu Abbas?" Ibnu Abbas menjawab, "Tidak" Umar bertanya lagi, "Lalu bagaimana komentarmu?" Ibnu Abbas menjawab, "Itu adalah saat kewafatan Rasulullah Saw yang diberitahukan oleh Allah kepadanya." Allah berfirman; "Apabila telah datang pertolongan dan kemenangan dari Allah, itu adalah suatu isyarat tanda dekatnya ajalmu wahai Muhammad, maka sucikanlah dengan memuji Rabbmu dan memohonlah ampunan kepada-Nya, karena Dia adalah Dzat yang Maha Penerima Taubat" Kemudian Umar berkata, "Saya tidak tahu mengenai kandungan ayat ini melebihi apa yang kamu katakan" (HR Bukhari).
Selang beberapa bulan kemudian, benarlah seperti yang dikatakan Ibnu Abbas, Rasulullah SAW berpulang ke rahmatullah bertepatan saat ia baru berumur 15 tahun. Ini adalah satu bukti kecerdasan yang dimiliki Ibnu Abbas dalam bidang tafsir, dan beliau juga seorang yang berfikiran sehat dan teguh memegang amanat.

Senin, 22 Oktober 2012

3 Tamu Syeikh yang Memberikan Ilmu dan Hartanya

Bersama Syeikh Yahya dan Asatidz
Tahun 1433 H ini, adalah tahun yang penuh keberkahan bagi Ma'had Ibnu Katsir Jember, bagaimana tidak, hanya dalam periode 3 bulan, ma'had ini telah kedatangan tamu luar biasa dari luar negeri sebanyak 3 Syeikh, seseorang yang memiliki latar belakang pendidikan tinggi dan datang dari tempat yang mulia. Yang satu dari Mekah "Syeikh. DR. Yahya" kemudian dari Syria "Syeikh. Mahir Al-Munajjid" dan dari Mesir "Syeikh. DR. Hisyam".

Adapun Syeikh Yahya yang tinggal sekitar 5 Km dari Masjidil Haram ini, datang ke Ma'had pada bulan Ramadhan beserta keluarganya dan rombongan pengantar dari Ma'had 'Isy Karima. Beliau datang dengan ketawadhuannya, menyalami seluruh santri dan warga, dan mengimami sholat-sholat fardhu, tarawih, ceramah kultum, dauroh lughoh 3 hari, silaturahim ke berbagai tokoh kiyai Jember, menghadiri dan memberikan soal pada Perlombaan Tahfizh Qur'an Prosalina tingkat 20 Juz, jaulah ke tanah atas Rembangan bersama para santri untuk melihat pemandangan yang indah, serta memberikan keteladanan bagaimana bersabar melihat santri yang memiliki latar belakang karakter yang berbeda, Subhanallah! Beliau juga menginfakan uang kepada Masjid Al-Falah untuk merenovasi sebesar 11 Juta Rupiah. Semoga Allah memberkahi beliau.

Bersama Syeikh Mahir dan teman-teman
Syeikh Mahir Al-Munajjid, adalah Syeikh Syria yang memiliki tutur kata yang lembut dan sopan kepada siapapun, beliau tidak pernah memanggil orang dengan namanya, melainkan dengan "Ya Sayyidi,, Ya Ustadzii,, Ya Syeikh.." bahkan kepada asisten beliau sendiri. Beliau sangat menyukai nasyid Hadrah dari Ma'had Ibnu Katsir, sehingga sangat menghayati dari kalimat yang dilantunkan vokalis Muhammad Bahri, kata beliau "Yaa Bahrul Uluuuum..". Di ma'had ini beliau juga mengisi dauroh lughoh yang bertemakan tentang berbagai pemikiran yang sesat, salah satunya adalah Syi'ah, yang telah membuat kekacauan di negeri beliau. Beliau juga membimbing mahasantri dalam membaca Al-Qur'an dengan tajwid, karena selain mahir dalam memberikan materi pelajaran, beliau juga memiliki gelar sanad 10 baca'an qiro'ah, sehingga tidak diragukan lagi kapasitasnya, mahasantri benar-benar dibuat mikir dengan bacaan yang sering dikoreksi beliau.

Tak kalah serunya dan membekas di hati para mahasantri, Syeikh. DR. Hisyam yang datang dari Mesir juga memiliki karakter dan khas tersendiri. Datang ke jember pukul 1 malam, langsung memulai dauroh 3 sesi selama 2 hari. Disana para mahasantri diajarkan tentang bagaimana adab yang sesungguhnya terhadap pengajar, beliau memanggil kami dengan sebutan "Yaa Thoolibal Ilm.." sebagai bentuk cintanya kepada kami. Beliau adalah syeikh doktor yang ahli dalam bidang kebahasaan, mengajari kami apa yang beliau tahu, menghafal dengan baik nama-nama kami, dan membimbing kami hingga menjadi murid yang beradab. Momen yang paling kami tidak lupakan adalah ketika perpisahan, sambil memberikan pelukan khusus kepada kami, beliau tidak henti-hentinya mendoakan keberkahan kepada kami dan menjanjikan akan datang bulan depan insya Allah.

Ya Allah berikanlah keberkahan kepada guru-guru kami yang telah mendidik dan mengajari kami dengan segala keikhlasan mereka. Aamiin.

Jumat, 19 Oktober 2012

Ajang Lomba Hafalan Al-Qur'an in Ramadhan 1433 H with Prosalina


Perhelatan lomba Tahfizh/ hafalan Qur'an yang diadakan oleh radio Prosalina mulai kategori 10 juz, 20 juz dan 30 juz mencapai puncaknya pada Rabu tanggal 15 Agustus 2012 dari jam 21.00 - 01.00 WIB. Acara penutupan dikonsep dengan menghadirkan semua kategori peserta lomba dengan tim penguji beranggotakan ust. Imam Baghowi, ust. Fakhrurrozi, dan ust. Mawardi.

Situasi perlombaan saat pengujian berjalan dengan khitmad. Tampak dari para peserta yang telah mempersiapkan diri dengan matang walaupun ketika mendapat giliran untuk menjawab soal yang dilemparkan oleh juri ada sedikit ayat yang lupa karena gerogi.Kemeriahan perlombaan ini semakin semarak dengan kehadiran tamu syaikh Abdul Hadi dari Mesir yang juga diberi kesempatan oleh panitia untuk memberikan pertanyaan ayat kepada masing-masing kategori.Pada akhir acara diumumkan pemenang perlombaan masing-masing kategori. Perwakilan dari ponpes Tahfizhul Qur'an Ibnu Katsir berhasil menyabet juara 1 dan juara 3 untuk kategori 20 Juz yang  diwakili oleh Hudzaifah Al-Ayyubi dan Syaiful Majid, dan juara 1 kategori 10 Juz yang diwakili oleh Syamsul Hadi.Ada satu harapan besar dari Ust. Abu Hasanuddin selaku mudir/ kepala ponpes Tahfizhul Qur'an Ibnu Katsir bahwa kedepannya akan menjadi ponpes pencetak para penghafal Qur'an yang hebat dan berkualitas.
www.ibnukatsir.or.id

Sabtu, 05 Mei 2012

Fakta Tersembunyi Tentang Barat


Banyak yang beranggapan negara Barat (Inggris salah satunya) adalah negara maju dengan masyarakat yang menunjukkan karakter nilai Islam lebih baik daripada Muslim sendiri. Misal, budaya antri dan bersih lingkungan.
To some extent, mungkin benar. Tapi, tidak untuk keseluruhannya.
Jika kita ambil keluarga sebagai unit terkecil masyarakat, maka bangsa Inggris bisa dikatakan hampir bangkrut secara nilai moral. Orangtua menunggu-nunggu masa anak keluar rumah, nenek dan kakek dititipkann di panti jompo, anak kehilangan rasa hormat pada tetuanya, guru yang tidak memiliki 'kewenangan' untuk menguasai kelasnya dst dst.
Tidak semua, tapi banyak yang seperti di atas.
Satu dekade lalu, tingkat kehamilan remaja Inggris tertinggi di Eropa. Ini karena berbagai fasilitas tersedia bagi siapapun (tak peduli usia) yang punya anak. Jalan singkat bagi remaja putri yang tidak mau diatur2 ibu/bapaknya adalah segera hamil, maka dia bisa mengklaim berbagai fasilitas dari pemerintah, termasuk rumah gratis.
Di satu sisi, saya pikir kebijakan yang bagus karena tingkat kelahiran bayi di sini rendah sekali. Tidak sampai 2...artinya, menuju kepunahan pada satu masa.
Jadi, disediakan berbagai insentif lah, bagi yang mau 'susah' hamil...
Maka mulailah berkembang keluarga single parent yang rentan masalah. BAyangkan, anak punya anak.

Tentang budaya bersih....Sungguh, percayalah...itu hanya tampakan luar. Siapapun student Indonesia yang pernah jadi petugas kebersihan akan bersaksi, betapa kumuhnya ruang common room, restoran dsb...
Jalan dan taman itu bersih karena secara berkala, (taman bisa tiap jam....jalan dua kali sehari) dibersihkan...
Saat2 libur nasional, Natal, tahun baru dsb, keadaan di mana petugas/mesin kebersihan tidak berfungsi normal, maka kumuhlah wajah kota....
Alla kulli hal, jika kita berkaca pada dunia, maka mari berkaca dengan jernih dan objektif.
Ambil nilai baiknya (etos kerja dll) buang nilai buruknya...
Percayalah, bangsa Indonesia itu hebat, kuat, dan akan jadi pemenang!! Asal kita bersatu dan mau melakukan perbaikan di dalam diri masing-masing...sambil tentunya, lihat kiri dan kanan....apalagi yang bisa diberikan untuk majunya negeri ini.
Wallahu'alam.

Mengapa hamburger Happy Meal McDonald Tidak Membusuk


 “Hal baru” yang belakangan ditemukan oleh media mainstream adalah bahwa hamburger dan gorengan Happy Meal McDonald tidak membusuk, walaupun dibiarkan selama enam bulan. Berita ini telah diangkat oleh CNN, the Washington Post, dan banyak outlet MSM lainnya yang kaget bahwa junk food dari jaringan restoran fast food tidak akan terurai/membusuk.

Yang lucu berkaitan dengan hal ini adalah bahwa industri natural health telah meliput topik ini beberapa tahun yang lalu. Ingat video Bionic Burger Len Foley? Video itu diposting tahun 2007 dan telah ditonton lebih dari 2 juta kali di You Tube. Video ini memperlihatkan seorang pria yang membeli hamburger McDonald pada tahun 1989 – burger tersebut tidak membusuk selama lebih dari 2 dekade! (1 dekade = 1 dasawarsa = 10 tahun).


Sekarang, pria tersebut memiliki sebuah museum penuh dengan non-decomposed burgers (burger yang tidak terurai/membusuk) di ruang bawah tanahnya.

Apakah media mainstream pernah mengangkat berita ini sebelumnya? Tidak. Tidak satu kata pun. Berita ini telah diabaikan sama sekali. Baru pada tahun 2010, ketika seorang artis menyampaikan kisah mengenai hamburger McDonald yang tidak membusuk sejak 6 bulan sebelumnya, jaringan berita mulai mengangkat kisah ini.

Mengapa hamburger McDonald tidak membusuk?

Jadi, mengapa burger dan gorengan fast food tidak segera membusuk? Jawaban spontan yang sering disampaikan, “Well, itu pasti dibuat dengan menggunakan banyak bahan kimia sampai-sampai cendawan/jamur pun tidak mau memakannya.” 
Itu baru sebagian dari jawabannya, belum keseluruhan cerita. 

Kenyataanya adalah banyak makanan olahan yang tidak terurai/membusuk dan tidak akan dimakan oleh jamur, serangga atau bahkan hewan pengerat (contoh : tikus). Coba tinggalkan margarin di halaman rumah Anda dan lihat apakah ada yang mau memakannya. Anda akan menemukan bahwa margarin tersebut akan tetap seperti keadaan semula.

Potato chips (keripik kentang) bisa bertahan selama puluhan tahun. Pizza beku sungguh akan tahan terhadap pembusukan. Dan tahukah Anda saus Natal olahan dan daging yang dijual selama musim libur? Anda bisa menyimpannya selama bertahun-tahun dan mereka tidak akan busuk.

Mengenai daging, alasan utama mengapa mereka tidak membusuk adalah kandungan sodium yang tinggi. Garam adalah pengawet yang luar biasa, manusia telah mengetahuinya selama ribuan tahun. Daging McDonald mengandung banyak sodium -- begitu banyak sehingga daging itu memenuhi syarat sebagai daging “yang diawetkan”, belum termasuk berbagai bahan kimia yang bisa Anda temukan dalam daging itu.

Bagi saya, tidak begitu misterius mengapa daging itu tidak membusuk. Pertanyaan riil dalam benak saya adalah mengapa rotinya tidak berjamur? Inilah bagian yang benar-benar menyeramkan, karena healthy bread akan berjamur dalam beberapa hari. Bahan apa yang ada dalam roti burger McD yang dapat mencegah jamur selama lebih dari 20 tahun?

Tidak ada hewan normal yang akan menerima sebuah hamburger McDonald sebagai makanan, begitu juga dengan bakteri atau jamur. Bagi indera mereka, itu bukanlah benda yang bisa dimakan. Itulah sebab mengapa burger bionik ini tidak akan terurai/membusuk. 


Hanya satu spesies di bumi yang cukup bodoh untuk berpikir bahwa hamburger McDonald adalah makanan. Spesies ini menderita penyakit diabetes, kanker, penyakit jantung, dimensia (penyakit otak), dan obesitas yang jumlahnya meningkat tajam. Spesies ini mengklaim sebagai spesies paling cerdas di planet ini, namun mereka bersikap sangat bodoh sampai-sampai memberi makan anak-anak mereka dengan bahan kimia beracun dan atrocious non-foods (atrocious : kejam; keji; bengis; lalim) yang jamur saja tidak mau memakannya (tapi jamur mau memakan pupuk kandang, FYI).

Senin, 16 April 2012

Larangan dan Anjuran

Lanjutan dari sebelumnya..


Larangan-larangan Pribadi
1)  Tidak membaca buku untuk menambah ilmu pengetahuan.
2)  Tidak berolahraga untuk memperkuat badan.
3)  Tidak membawa pulpen dan catatan untuk menangkap gagasan-gagasan.
4)  Tidak muroja’ah untuk mensyukuri nikmat + persiapan untuk imam.
5)  Tidak bersedia untuk melakukan segala kebaikan untuk mencapai keberkahan.
6)  Tidak mengajak teman menuju kebaikan dan mencegahnya dari yang buruk, agar tercipta lingkungan yang positif.
7)   Tidak berbahasa arab agar syi’ar Islam tersampaikan dan menutup perpecahan.
8)   Tidak memuji perbuatan yang baik.
9)   Tidak mengejek perbuatan yang buruk.
10) Tidak meningkatkan skill dalam hal apapun.
11) Menghambur-hamburkan uang.

Anjuran-anjuran
1)  Selalu meng-update strategi-strategi yang dapat meningkatkan nilai pribadi dan teman-teman untuk mencapai keridhoan Allah SWT.
2)  Bekerja sama dalam kebaikan

Minggu, 15 April 2012

Musuh-musuh Pencuri Waktu


Kadang-kadang kalo kita sedang melakukan sesuatu, suka terbetik "kenapa saya melakukan ini y?" "kenapa saya tidak muroja'ah y? atau belajar? berolahraga? bersih-bersih? dan lain-lain..?
Ternyata penyakit-penyakit ini dapat ditemukan ketika dicoba untuk sedikit berfikir lebih mendalam dan bermuhasabah di tempat yang tenang ( perpustakaan .. : ). Ini dia sebagian virus-virusnya :

  1) Berlama-lama di kamar tanpa ada tujuan yang jelas.
  2) Memegang dan membuka-buka handphone tanpa
      tujuan yang jelas.
  3) Berlaptop ria tanpa tujuan yang jelas dan lebih dari 1
      jam.
  4) Makan nasi terlalu berlebihan ( memperbanyak sambal /
      nasi + tambah-tambah porsi ).
  5) Duduk / berbicara dengan orang yang malas dan
      menularkan kemalasannya.
  6) Mengkhayal tanpa ditulis dan dalam tempo yang lama.
  7) Melewati waktu-waktu emas untuk berbuat super positif /
      khusyu, yaitu : 2 jam sebelum shubuh, 2 jam setelah
      shubuh, ba’da maghrib, ¼ jam sebelum sholat dan
      sesudahnya.
  8) Tidak bermuhasabah.
  9) Tidak berdoa dengan serius.
Katakan tidak pada "virus-virus malas"

Jumat, 13 April 2012

Hendaknya Kaum Mukminin Tunduk Hatinya

Mutiara Ayat
Ketika pada hari ini saya mulai kembali sadar untuk kembali mengulang hafalan, saat itu tak sengaja membuka 1 surat untuk dibaca dengan tempo pelan dan sarat tadabbur. Subhanallah, saya menemukan sebuah ayat yang sangat menyentuh saya, karena saya sadar, bahwa selama ini saya sudah mulai jarang mengulang hafalan saya.
QS Al-Hadid 16-17

16. Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik.
17. Ketahuilah olehmu bahwa Sesungguhnya Allah menghidupkan bumi sesudah matinya. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan kepadamu tanda-tanda kebesaran (Kami) supaya kamu memikirkannya.

Ya Allah yang maha membolak-balikan hati hambanya, siramilah hati kami sebagaimana engkau menghidupkan bumi sesudah matinya, agar hati ini menjadi selalu ingat kepadamu, dan janganlah engkau jadikan hati kami seperti kaum ahli kitab terdahulu yang telah engkau keraskan hatinya, sehingga berpaling jauh darimu.

Kamis, 12 April 2012

Status Ma'had Aly Akan Diformalkan



Hidayatullah.com -- Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama Prof Dr. Nur Syam menyatakan untuk penguatan pendidikan agama dan keagamaan, pihaknya akan melakukan rekonstruksi pendidikan pesantren, antara lain dengan memformalkan lembaga pendidikan Ma'had Aly (pesantren tinggi).
Dalam seminar nasional bertajuk "Peningkatan Mutu Pendidikan Melalui Inovasi Teknologi Pendidikan" yang berlangsung di gedung PBNU, Jakarta Pusat di Jakarta, Rabu (21/3) lalu, Nur Syam menuturkan bahwa adalah harapan pihaknya ma'had aly sebagai salah satu bentuk pendidikan tinggi akan diperkuat dari non formal menjadi formal.
Untuk itu, lanjutnya, akan dilakukan penataan pada ma'had aly yang telah ada, baik pada kurikulum, standar nasional pendidikan serta anggaran.
"Perlu persiapan kira-kira bentuknya seperti apa, ini tugas kita bersama," ujar Nur Syam seperti dikutip laman Ditjen Pendis Kemenag.
Sebelumnya Menteri Agama Suryadharma Ali berharap ma'had aly agar memperoleh standarisasi sehingga lulusan lembaga pendidikan Islam ini berhak memperoleh ijazah setara sarjana strata satu (S1). Karena pengalaman membuktikan bahwa pendidikan dengan basis pondok pesantren telah banyak melahirkan pemimpin di negeri ini.
Menag mengatakan pemerintah berupaya merumuskan standardisasi ma'had aly. Proses penyetaraan atau mu`adalah tengah diupayakan. Dengan demikian, kata Menag, lulusan mahad selain memiliki kompetensi penguasaan agama dan memiliki ijazah yang sama dengan PTAI lainnya. Tanpa menghilangkan ciri khas mahad yang dimiliki. Untuk pengembangan mahad, pemerintah mengaku siap memberikan sokongan.*

Rep: Ainuddin Chalik
Red: Cholis Akbar

Di Ma'hadku

Halaman Pondok
Sekedar berbagi cerita di ma'had, Alhamdulillah,  melewati satu semester dengan penuh perjuangan juga bulan Maret yang penuh  kegiatan, karena disini ada Ujian Akhir Semester (UAS) dengan kegiatan belajar full selama dua minggu, dilanjutkan dengan Rihlah ke pantai Situbondo selama dua hari, mukhoyam di pegunungan Argopuro selama 3 hari (dengan segala persiapannya), serta acara Gathering bersama para wali mahasantri dan Orang Tua Asuh (kita sebagai panitianya). Akhirnya tanpa terasa telah sampai pada pertengahan April dengan kegiatan aktif seperti semula, walaupun telah kehilangan 4 santri yang telah ter-eliminasi.
Sungguh unik tinggal di ma'had yang sedang merintis awal ini, saya sebagai santri angkatan pertama yang masih belajar, takjub melihat perkembangan para santri dan warga sekitar yang cukup antusias terhadap kedatangan ma'had yang bisa dibilang "beda dari yang lain".
Pak Noh
Dsini saya banyak mengambil pelajaran yang belum s`ya dapat di kota-kota sebelumnya, dimana ma'had dan lingkungan sekitar ini banyak yang bekerja dengan dilandasi keikhlasan, kalau mau pinjam motor ke ustadznya, pasti diberikan dengan senang hati tanpa ada perasaan berat, lalu ada dua warga donatur yang mewakafkan motor yang masih bagus, ada yang istiqomah memberikan teh dan kue-kue ketika pengajian ceramah ba'da shubuh, ada juga yang ikhlas setiap pagi dan sore hari menyapu dan membersihkan halaman masjid, asrama, kelas, dan lingkungan ma'had serta dekat dan akrab dengan santri-santrinya, ustadz yang sabar setia menerima setoran hafalan pagi dan sore hari, ustadz yang selalu memberikan motivasi dan arahan, ibu pewakaf asrama yang tinggal berdekatan, dan masih banyak lagi.
Walaupun dapat dimaklumi juga masih ada kekurangan disana-sini (angkatan pertama gitu loch..), kami akan terus memberikan kontribusi yang terbaik, belajar dengan sungguh-sungguh, serta saling membina persaudaraan agar tetap kokoh untuk bergerak bersama menuju kebaikan.
Kami bukan sekelompok orang yang mudah menyerah dan mengeluh. Insya Allah.

Selasa, 10 April 2012

Daripada Tidak Sama Sekali

Tidak ada kata terlambat, itulah salah satu kalimat penyemangat saya dalam memulai tulisan perdana ini, setelah mendengar pengarahan dari seorang guru Broadband Learning Center di Jember yang bertanya "apa pentingnya internet buat kita?" saya menjawab "komunikasi dan dagang" jawaban beliau "benar, tapi ada lagi yang lebih penting.." dalam benak saya "apa ya?" ternyata setelah beliau menampilkan layar presentasi berikutnya ada sepenggal kalimat berada di tengah-tengah yang sangat menginspirasi saya, "GHOZWUL FIKR".
Luar biasa, dari situlah saya bermula untuk menulis di blog ini sebagai pengantar tulisan saya, sebagaimana terdapat kisah seorang ulama yang terkenal dalam pengembaraan ilmunya di kala usianya telah senja, beliaulah Syeikh Ibnu Hajar yang telah terinspirasi melihat tetesan air yang berkesinambungan jatuh di atas batu keras yang besar, ternyata air itu dapat melubanginya walau dalam jangka waktu yang lama, tidak ada kata terlambat walau telah berulang-ulang dan berganti-ganti guru semasa kecilnya, beliau semakin bersemangat mencari ilmu dan menulis buku, ternyata usaha beliau menghasilkan lebih dari puluhan jilid buku yang berukuran tebal.
Bagaimana dengan kita saudara? Mari kita mulai mencoba dari sekarang, bukanlah kita melakukan sesuatu dituntut akan keberhasilannya, tetapi bagaimana kita berani mencoba. Semoga tulisan ini dapat memberikan inspirasi.