- Bersyukur kepada Allah SWT.
- Muhasabah diri.
- Menginfakan tenaga, harta, dan ilmu.
- Musyawarah dengan penuh perhatian.
- Sholat tepat pada waktunya.
- Menjaga sholat-sholat sunnah.
- Minum air putih 1 liter dengan jadwal.
- Memberikan inspirasi kepada orang lain.
- Menjaga sholat malam.
- Selalu bersemangat dan optimis pada diri sendiri.
- Tidak berbicara dengan kwalitas yang rendahan, mengeluh, mempersoalkan masalah, dll.
- Menepati janji.
Rabu, 31 Oktober 2012
12 Perbuatan Luhur untuk Dilakukan Tiap Hari
Senin, 29 Oktober 2012
Acara Workshop Menulis dengan Bu Sinta FLP
Suasana Awal Masuk |
... Alhamdulillah...
Dapat juga tiketnya..
Dapat juga tiketnya..
Padahal kalau saya mau, acara Puslit Majlis Dhuha juga bagus menurut saya, karena yang mengisi materi adalah Pak Ahmad Arqom dari TRUSCO, sang penulis juga, trainer, dan motivator.
Diawali dengan Bismillah. Ok sip, sudah yakin sekarang mau ikut Workshop FLP.
Acara diselenggarakan pada hari Ahad 28 Oktober 2012 berbarengan dengan hari tasyriq Idul Adha yang kedua, mulai pukul jam 07.00 pagi. Saat saya bersiap-siap, Alhamdulillah berjalan lancar, bisa tidur sebentar selepas Shubuhnya dulu, lanjut geber-geber santri supaya bangun untuk persiapan Majlis Dhuha, mandi, jahit baju, berangkat diantar akh Syamsul dengan motor. Enaknya lagi dimulai dengan sarapan pagi di warung H. Syukri + Sholat Dhuha dulu di masjid seberang. Nikmatnya... : )
Datang paling pertama, yang saya lihat hanya ada 3 Akhwat yang sedang sibuk masing-masing di barisan shaf ke-3. Tulis Buku tamu, langsung duduk di barisan paling pertama. Ada rasa yang berbeda sepertinya, acara kepenulisan ini benar-benar membuat saya penasaran, tapi yang berbeda bangetnya lagi, karena di barisan kiri dan tengahnya benar-benar dipenuhi dengan barisan akhwat-akhwat yang, bagaimana gituh dech..
Dibuka oleh MC yang aktif dan lancar berbahasa inggris (Oiya.. panitianya disini akhwat semua sepertinya, kecuali pak Syahrizal Bahtiar..) disana diberikan perkenalan-perkenalan dengan cara yang unik dan lucu. Kemudian pembacaan tilawah yang merdu oleh salah seorang santri Pondok, membaca QS Ar-Rahman. Lalu pembukaan oleh Ketua Panitia dan Ketua Umum, Pak Musthofa Rizki dan Pak Syahrizal FLP.
Pengarahan dari Bunda Sinta Yudisia |
Akhir masuk kepada acara inti yang ditunggu-tunggu, yang dibawakan oleh Ibu Sinta Yudisia. Disana beliau terlihat kalem, berperasaan, bahkan saat seperti itupun masih terlihat sedikit sibuk coret-coret kertas (menulis maksudnya).
Memberikan materi pengajaran secara perlahan demi perlahan dengan sambil menampilkan slide power point yang cantik. Disana beliau mengutarakan untuk lebih memberikan motivasi untuk menulis ketimbang membimbing satu persatu dalam pembelajaran menulis, karena memang yang ikut hampir mencapai 200 orang dari yang seharusnya hanya 100.
Untuk latihan prakteknya, saya disuruh menulis karangan tulis fiktif berkaitan dengan cerita komedi..
Weleh-weleh..
Gak pernah nulis cerpen novel..
Tiba-tiba disuruh nulis tulisan fiksi..
Cuma 10 menit lagi..
Memberikan materi pengajaran secara perlahan demi perlahan dengan sambil menampilkan slide power point yang cantik. Disana beliau mengutarakan untuk lebih memberikan motivasi untuk menulis ketimbang membimbing satu persatu dalam pembelajaran menulis, karena memang yang ikut hampir mencapai 200 orang dari yang seharusnya hanya 100.
Untuk latihan prakteknya, saya disuruh menulis karangan tulis fiktif berkaitan dengan cerita komedi..
Weleh-weleh..
Gak pernah nulis cerpen novel..
Tiba-tiba disuruh nulis tulisan fiksi..
Cuma 10 menit lagi..
Bismillah..
Akhirnya bisa juga..
Jurus tenaga kepepet alhamdulillah bisa keluar di saat yang tepat..
Walaupun ceritanya enggak jelas banget.. Konyol.. Hehe..
Jurus tenaga kepepet alhamdulillah bisa keluar di saat yang tepat..
Walaupun ceritanya enggak jelas banget.. Konyol.. Hehe..
Oiy.. karya-karya novel beliau ini banyak sekali, yang terbaru dan saya beli adalah yang berjudul "Rinai", disitu beliau menceritakan bagaimana gambaran Palestina dan suasana warga-warganya yang luar biasa. Kalimat-kalimat yang diucap beliau juga sangat baku sekali. Dan sangat berbeda sekali dengan suasana saya di pesantren yang jika berbicara bahasa Indonesia maka sudah tercampur sekali dengan logat Jawa dan Maduranya. Disini benar-benar majlis orang-orang yang berbahasa sastra. Mudah-mudahan saya bisa tertular.
Di akhir penghujung acara, akhirnya kedapatan juga saya diwawancarai mengenai kesan dan pesan, serta memimpin doa. Waduh.. grogi juga nich.. Tapi Alhamdulillah..
Disitu juga diumumkan pemenang lomba menulis cerpen dan karangan-karangan, menulis formulir pendaftaran FLP dan motivasinya, beli buku novel "Rinai".. lanjut pulang dech..
Alhamdulillah sudah dapat pelatihan, dapat snack juga, sertifikat, dan follow upnya.
Disitu juga diumumkan pemenang lomba menulis cerpen dan karangan-karangan, menulis formulir pendaftaran FLP dan motivasinya, beli buku novel "Rinai".. lanjut pulang dech..
Alhamdulillah sudah dapat pelatihan, dapat snack juga, sertifikat, dan follow upnya.
Pulang-pulang saya mencoba untuk mengetes kesungguhan saya, dengan berjihad pulang jalan kaki melawan panas sepulang sholat Zhuhur dari masjid seberang.
Alhamdulillah..
Setelah sampai asrama..
Nikmatnya bisa istirahat siang..
Sekedar mau menulis, setidaknya dari berita ini mudah-mudahan ada hikmah yang bisa diambil..
Amiin.
Setelah sampai asrama..
Nikmatnya bisa istirahat siang..
Sekedar mau menulis, setidaknya dari berita ini mudah-mudahan ada hikmah yang bisa diambil..
Amiin.
Kamis, 25 Oktober 2012
6 Cara Memanfaatkan Waktu
Sering dari kita, bahwa jika waktu kekosongan menghampiri kita, maka keseringan kita akan bingung mau melakukan apa, sehingga dari kelalaian itu, justru kita malah gunakan dengan hal yang sia-sia, bahkan negatif.
Inilah "6 Cara Memanfaatkan Waktu" yang diambil dari ringkasan salah satu tema dari judul buku "Efisiensi Waktu Konsep Islam" karangan Jasiem M. Badr Al-Muthowi'.
- Memiliki harakah ( Pergerakan ) yang terarah.
- Bergaul dengan masyarakat.
- Suka membantu orang lain.
- Melakukan 5 hal yang disukai para sahabat. Diantaranya adalah :
b. Mengikuti sunah nabi.
c. Memakmurkan masjid.
d. Tilawah Al-Qur'an.
e. Jihad fi Sabilillah.
5. Membaca.
6. Berolahraga.
Kebesaran Allah dibalik Fenomena Hujan
“...dan
Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan
sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya.” (QS Al-Hijr: 22)
Alangkah
senang dan bersyukurnya hati kita, bila musim kemarau yang telah kita rasakan
dengan susah payah dan kekeringan, telah ditutup dengan hujan yang besar nan
cukup sebagai pertanda dari berawalnya musim hujan. Sawah dan kebun-kebun
tersirami, sumur air penuh tercukupi, jalan-jalan raya menjadi bersih dari debu,
hawa udara menjadi lebih segar, dan macam-macam kenikmatan yang lainnya.
![]() |
Ilustrasi Hujan |
Ternyata,
dibalik fenomena alam yang begitu indah tersebut, Allah SWT melalui firmannya,
telah banyak menyebutkan kebesaran dan keagungan ayat-ayatNya tersebut. Berdasarkan hasil penelitian,
dalam satu detik, sekitar 16 juta ton air menguap dari bumi. Angka ini
menghasilkan 513 triliun ton air per tahun. Angka ini ternyata sama dengan
jumlah hujan yang jatuh ke bumi dalam waktu satu tahun.
Per tahunnya, air hujan yang menguap dan turun
kembali ke Bumi dalam bentuk hujan berjumlah "tetap": yakni 513
triliun ton. Menurut Ilmuwan Islam Harun Yahya, fenomena alam itu sesunguhnya
telah dinyatakan dalam Alquran sejak abad ke-7 M dengan menggunakan istilah
"menurunkan air dari langit menurut kadar". Diantaranya
disebutkan dalam sebuah ayat dalam QS Az Zukhruf ayat ke-11:
“Dan
Yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang diperlukan), lalu Kami
hidupkan dengan air itu negeri yang mati, seperti itulah kamu akan dikeluarkan
(dari dalam kubur)”
Menurut Harun Yahya, air senantiasa berputar dalam
suatu siklus yang seimbang menurut "ukuran atau kadar" tertentu.
''Kehidupan di bumi bergantung pada siklus air ini,'' ujar pemilik nama asli Adnan
Oktar ini.
Bahkan, kata dia, sekalipun manusia menggunakan
semua teknologi yang ada di dunia ini, mereka tidak akan mampu membuat siklus
seperti ini. Tetapnya jumlah ini sangatlah penting bagi keberlangsungan
keseimbangan ekologi, dan tentu saja kelangsungan kehidupan ini. Satu
penyimpangan kecil saja dari jumlah ini akan segera mengakibatkan
ketidakseimbangan ekologi yang mampu mengakhiri kehidupan di bumi. Namun, hal
ini tidak pernah terjadi dan hujan senantiasa turun setiap tahun dalam jumlah
yang benar-benar sama seperti dinyatakan dalam Alquran.
Suatu
ukuran lain yang terkait dengan hujan adalah mengenai kecepatan jatuhnya.
Ketinggian minimal awan mendung adalah 1.200 meter. Bila jatuh dari ketinggian
ini, suatu obyek yang bobot dan ukurannya sama dengan air hujan akan semakin
cepat dan jatuh ke tanah dengan kecepatan 558 km/jam. Tentu saja, obyek apa pun
yang membentur tanah dengan kecepatan itu akan menyebabkan kerusakan besar.
Jika
hujan yang terjadi itu jatuh dengan cara seperti itu, semua lahan panenan akan
hancur, kawasan pemukiman, perumahan, dan mobil-mobil akan remuk, dan
orang-orang tidak bisa berjalan-jalan tanpa perlindungan ekstra. Padahal,
perhitungan ini hanya untuk awan setinggi 1.200 meter; ada juga awan mendung
setinggi 10.000 meter. Air hujan dari tempat setinggi ini bisa memiliki
kecepatan yang amat merusak. Akan tetapi, kenyataannya tidak begitu. Dari
ketinggian berapa pun, kecepatan air hujan hanya 8-10 km/jam kala menimpa tanah
dan aman untuk kebutuhan manusia.
Maha
benar Allah SWT dengan segala firmannya.
*Dari
berbagai sumber
Rabu, 24 Oktober 2012
Pemuda Cerdas Ahli Tafsir (Abdullah bin Abbas)
“Abdullah bin Abbas adalah pemuda yang dewasa, mempunyai lisan yang selalu
bertanya dan akal yang sangat cerdas” (Umar bin Khattab)

Keilmuannya yang dalam, membuatnya
banyak menyandang berbagai julukan dari orang-orang yang mengenalnya. Misalnya,
Hibrul Ummah yang berarti pemimpin umat, Faqihul Ashr -orang yang paling pandai
memahami agama dimasanya. Imam Tafsir, kemudian al-Bahr yang berarti lautan,
hal ini karena beliau menguasai ilmu fiqih, tafsir dan tawil Quran. Dan masih
banyak lagi julukan yang menghinggapi dirinya. Adapun yang paling menonjol dari
beliau adalah dibidang tafsir, dan termasuk sahabat yang lebih pandai dalam
bidang ini.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan
olehnya, pernah suatu ketika ia diundang oleh Umar bin Khattab bersama
pasukan-pasukan badar yang umurnya jauh diatasnya, salah satu darinya bertanya
kepada Umar “Kenapa pemuda ini dimasukkan dalam kelompok kita, padahal kita
juga mempunyai anak yang sebaya dengannya?". Umar menjawab, "Itu
menurut pendapat anda sekalian".
Pada hari yang lain, Umar kemudian bertanya kepada para sahabat untuk
menunjukan kelebihan dari Ibnu Abbas
"Apakah komentar anda terhadap firman Allah: "Apabila telah
datang kemenangan dan pertolongan dari Allah?" (Surat An-Nashr). Salah
seorang diantara mereka menjawab, "Kami diperintah untuk memuji dan
memohon ampunan kepada Allah bila kita mendapat pertolongan dan
kemenangan". Para sahabat yang lain terdiam semuanya, lantas Umar bertanya
kepada Ibnu Abbas, "Apakah komentarmu juga seperti itu wahai Ibnu
Abbas?" Ibnu Abbas menjawab, "Tidak" Umar bertanya lagi,
"Lalu bagaimana komentarmu?" Ibnu Abbas menjawab, "Itu adalah
saat kewafatan Rasulullah Saw yang diberitahukan oleh Allah kepadanya."
Allah berfirman; "Apabila telah datang pertolongan dan kemenangan dari
Allah, itu adalah suatu isyarat tanda dekatnya ajalmu wahai Muhammad, maka
sucikanlah dengan memuji Rabbmu dan memohonlah ampunan kepada-Nya, karena Dia
adalah Dzat yang Maha Penerima Taubat" Kemudian Umar berkata, "Saya
tidak tahu mengenai kandungan ayat ini melebihi apa yang kamu katakan" (HR
Bukhari).
Selang beberapa bulan kemudian, benarlah seperti yang dikatakan Ibnu Abbas,
Rasulullah SAW berpulang ke rahmatullah bertepatan saat ia baru berumur 15
tahun. Ini adalah satu bukti kecerdasan yang dimiliki Ibnu Abbas dalam bidang
tafsir, dan beliau juga seorang yang berfikiran sehat dan teguh memegang
amanat.
Senin, 22 Oktober 2012
3 Tamu Syeikh yang Memberikan Ilmu dan Hartanya
Bersama Syeikh Yahya dan Asatidz |
Adapun Syeikh Yahya yang tinggal sekitar 5 Km dari Masjidil Haram ini, datang ke Ma'had pada bulan Ramadhan beserta keluarganya dan rombongan pengantar dari Ma'had 'Isy Karima. Beliau datang dengan ketawadhuannya, menyalami seluruh santri dan warga, dan mengimami sholat-sholat fardhu, tarawih, ceramah kultum, dauroh lughoh 3 hari, silaturahim ke berbagai tokoh kiyai Jember, menghadiri dan memberikan soal pada Perlombaan Tahfizh Qur'an Prosalina tingkat 20 Juz, jaulah ke tanah atas Rembangan bersama para santri untuk melihat pemandangan yang indah, serta memberikan keteladanan bagaimana bersabar melihat santri yang memiliki latar belakang karakter yang berbeda, Subhanallah! Beliau juga menginfakan uang kepada Masjid Al-Falah untuk merenovasi sebesar 11 Juta Rupiah. Semoga Allah memberkahi beliau.
Bersama Syeikh Mahir dan teman-teman |
Tak kalah serunya dan membekas di hati para mahasantri, Syeikh. DR. Hisyam yang datang dari Mesir juga memiliki karakter dan khas tersendiri. Datang ke jember pukul 1 malam, langsung memulai dauroh 3 sesi selama 2 hari. Disana para mahasantri diajarkan tentang bagaimana adab yang sesungguhnya terhadap pengajar, beliau memanggil kami dengan sebutan "Yaa Thoolibal Ilm.." sebagai bentuk cintanya kepada kami. Beliau adalah syeikh doktor yang ahli dalam bidang kebahasaan, mengajari kami apa yang beliau tahu, menghafal dengan baik nama-nama kami, dan membimbing kami hingga menjadi murid yang beradab. Momen yang paling kami tidak lupakan adalah ketika perpisahan, sambil memberikan pelukan khusus kepada kami, beliau tidak henti-hentinya mendoakan keberkahan kepada kami dan menjanjikan akan datang bulan depan insya Allah.
Ya Allah berikanlah keberkahan kepada guru-guru kami yang telah mendidik dan mengajari kami dengan segala keikhlasan mereka. Aamiin.
Ya Allah berikanlah keberkahan kepada guru-guru kami yang telah mendidik dan mengajari kami dengan segala keikhlasan mereka. Aamiin.
Jumat, 19 Oktober 2012
Ajang Lomba Hafalan Al-Qur'an in Ramadhan 1433 H with Prosalina
Situasi perlombaan saat pengujian berjalan dengan khitmad. Tampak dari para peserta yang telah mempersiapkan diri dengan matang walaupun ketika mendapat giliran untuk menjawab soal yang dilemparkan oleh juri ada sedikit ayat yang lupa karena gerogi.Kemeriahan perlombaan ini semakin semarak dengan kehadiran tamu syaikh Abdul Hadi dari Mesir yang juga diberi kesempatan oleh panitia untuk memberikan pertanyaan ayat kepada masing-masing kategori.Pada akhir acara diumumkan pemenang perlombaan masing-masing kategori. Perwakilan dari ponpes Tahfizhul Qur'an Ibnu Katsir berhasil menyabet juara 1 dan juara 3 untuk kategori 20 Juz yang diwakili oleh Hudzaifah Al-Ayyubi dan Syaiful Majid, dan juara 1 kategori 10 Juz yang diwakili oleh Syamsul Hadi.Ada satu harapan besar dari Ust. Abu Hasanuddin selaku mudir/ kepala ponpes Tahfizhul Qur'an Ibnu Katsir bahwa kedepannya akan menjadi ponpes pencetak para penghafal Qur'an yang hebat dan berkualitas.
www.ibnukatsir.or.id
Langganan:
Postingan (Atom)