Rabu, 24 Oktober 2012

Pemuda Cerdas Ahli Tafsir (Abdullah bin Abbas)


“Abdullah bin Abbas adalah pemuda yang dewasa, mempunyai lisan yang selalu bertanya dan akal yang sangat cerdas” (Umar bin Khattab)
Ibnu Abbas panggilannya. Beliau adalah anak laki-laki dari paman Rasulullah Saw, yaitu Abbas bin Abdul Muthalib Syaibah bin Hasyim, lahir tiga tahun sebelum hijrah dan Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam mendoakannya “Ya Allah berilah ia pengertian dalam bidang agama dan berilah ia pengetahuan takwil (tafsir)”. Allah mengabulkan doa Nabi-nya dan Ibnu Abbas belakangan terkenal dengan penguasaan ilmunya yang luas dan pengetahuan fikihnya yang mendalam, menjadikannya orang yang dicari untuk di mintai fatwa penting sesudah Abdullah bin Mas’ud, selama kurang lebih tiga puluh tahun..
Keilmuannya yang dalam, membuatnya banyak menyandang berbagai julukan dari orang-orang yang mengenalnya. Misalnya, Hibrul Ummah yang berarti pemimpin umat, Faqihul Ashr -orang yang paling pandai memahami agama dimasanya. Imam Tafsir, kemudian al-Bahr yang berarti lautan, hal ini karena beliau menguasai ilmu fiqih, tafsir dan tawil Quran. Dan masih banyak lagi julukan yang menghinggapi dirinya. Adapun yang paling menonjol dari beliau adalah dibidang tafsir, dan termasuk sahabat yang lebih pandai dalam bidang ini.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan olehnya, pernah suatu ketika ia diundang oleh Umar bin Khattab bersama pasukan-pasukan badar yang umurnya jauh diatasnya, salah satu darinya bertanya kepada Umar “Kenapa pemuda ini dimasukkan dalam kelompok kita, padahal kita juga mempunyai anak yang sebaya dengannya?". Umar menjawab, "Itu menurut pendapat anda sekalian".
Pada hari yang lain, Umar kemudian bertanya kepada para sahabat untuk menunjukan kelebihan dari Ibnu Abbas  "Apakah komentar anda terhadap firman Allah: "Apabila telah datang kemenangan dan pertolongan dari Allah?" (Surat An-Nashr). Salah seorang diantara mereka menjawab, "Kami diperintah untuk memuji dan memohon ampunan kepada Allah bila kita mendapat pertolongan dan kemenangan". Para sahabat yang lain terdiam semuanya, lantas Umar bertanya kepada Ibnu Abbas, "Apakah komentarmu juga seperti itu wahai Ibnu Abbas?" Ibnu Abbas menjawab, "Tidak" Umar bertanya lagi, "Lalu bagaimana komentarmu?" Ibnu Abbas menjawab, "Itu adalah saat kewafatan Rasulullah Saw yang diberitahukan oleh Allah kepadanya." Allah berfirman; "Apabila telah datang pertolongan dan kemenangan dari Allah, itu adalah suatu isyarat tanda dekatnya ajalmu wahai Muhammad, maka sucikanlah dengan memuji Rabbmu dan memohonlah ampunan kepada-Nya, karena Dia adalah Dzat yang Maha Penerima Taubat" Kemudian Umar berkata, "Saya tidak tahu mengenai kandungan ayat ini melebihi apa yang kamu katakan" (HR Bukhari).
Selang beberapa bulan kemudian, benarlah seperti yang dikatakan Ibnu Abbas, Rasulullah SAW berpulang ke rahmatullah bertepatan saat ia baru berumur 15 tahun. Ini adalah satu bukti kecerdasan yang dimiliki Ibnu Abbas dalam bidang tafsir, dan beliau juga seorang yang berfikiran sehat dan teguh memegang amanat.

Tidak ada komentar: